5 Emiten Berencana Buyback Saham Tahun 2024

Buyback termasuk salah satu aksi korporasi yang dapat berdampak positif terhadap harga saham. Emiten melaksanakan buyback dengan cara membeli saham perusahaannya sendiri yang telah beredar di publik dengan menggunakan sisa dana operasional dan investasi lainnya.

Cara Menghitung Profitabilitas Emiten Saham

Ada banyak tujuan buyback saham yang berbeda-beda bagi setiap emiten. Antara lain mendongkrak harga saham, meningkatkan earning per share (EPS), mengurangi jumlah kepemilikan atas perusahaan, menyiapkan program insentif untuk karyawan, dan lain-lain.

Emiten biasanya melaksanakan buyback saham saat perusahaan memiliki surplus dana, bertepatan dengan situasi ketika valuasi saham sedang murah. Kelak, saham hasil buyback tersebut dapat dijual kembali kepada publik saat harganya sudah meningkat sesuai dengan valuasinya. Langkah ini bukan hanya dapat mengerem kemerosotan harga saham yang sedang berlangsung, melainkan juga menghasilkan keuntungan bagi sang emiten di kemudian hari.

Selalu ada emiten melaksanakan buyback saham setiap tahunnya untuk berbagai tujuan. Berikut ini daftar beberapa emiten yang tengah menyusun rencana buyback saham pada awal tahun 2024:

  1. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berencana buyback 16 Mei 2024 hingga 15 Mei 2025. Proyeksi nilai total pembelian maksimum Rp1 triliun dengan jumlah saham maksimum 625 juta lembar saham dan harga saham buyback maksimum Rp1600 per lembar.
  2. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) berencana buyback tanggal 15 Mei 2024 hingga 31 Desember 2024. Perkiraan nilai pembelian maksimum Rp 895 miliar termasuk komisi perantara pedagang efek dan biaya-biaya lainnya.
  3. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berencana buyback sebanyak-banyaknya 75 juta saham dengan nilai maksimum Rp150 miliar. Rincian selanjutnya akan menunggu persetujuan RUPS.
  4. PT GoTo GOjek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana buyback sebanyak-banyaknya USD 200 juta atau setara dengan Rp 3,14 triliun. Pelaksanaannya masih menunggu persetujuan para pemegang saham dan otoritas pasar modal.
  5. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) berencana buyback saham dengan nilai keseluruhan maksimal Rp800 juta.

Kelima emiten tersebut memiliki kondisi bisnis yang cukup baik. Pelaksanaan buyback kemungkinan akan diambil dengan hati-hati dan secara bertahap, sehingga memberikan support yang lebih solid bagi harga sahamnya kelak. Namun, investor yang bijak tetap harus selalu mendalami kondisi bisnis masing-masing emiten sebelum berinvestasi.

Aksi korporasi seperti buyback dapat menyokong harga saham dalam jangka pendek saja. Akan tetapi, fundamental perusahaan dapat menentukan kualitas operasional bisnis perusahaan tersebut dan profitabilitas saham dalam jangka panjang.

Tagged With :

Leave a Comment