Para investor seharusnya tidak mengekspektasikan perubahan signifikan atas kebijakan moneter The Fed dalam beberapa bulan ke depan. Pernyataan tesebut tersirat dalam Pidato Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole akhir pekan lalu (28/Agustus),
Powell menekankan kembali komitmennya atas kebijakan moneter longgar seiring dengan proses pemulihan ekonomi AS dari pandemi. Komentar Powell pun seketika mendorong naik indeks-indeks saham dan melemahkan nilai tukar Dolar AS.
Menurut Cliff Hodge, Kepala Investasi dari Cornerstone Wealth, ada tiga poin penting yang disinggung Powell dalam pidatonya di Jackson Hole: Ketenagakerjaan, inflasi, dan kebijakan moneter.
Pemulihan Ketenagakerjaan AS Lebih Baik Daripada Ekspektasi
Powell memulai pidatonya dengan menyinggung masalah resesi yang disebabkan oleh COVID-19 sejak setahun lalu. Penurunan yang cepat dan drastis tersebut menyebabkan 30 juta orang kehilangan pekerjaan. Akan tetapi, pemulihan yan terjadi rupanya lebih baik daripada yang diperkirakan. Dibandingkan dengan Great Recession, pemulihan saat ini masih lebih baik.
“Laju pemulihan lebih baik daripada ekspektasi, dengan output yang melebihi puncak sebelumnya hanya dalam waktu empat kuartal. Waktu tersebut setengah kali lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan di masa Great Recession,” ungkap Powell.
Pemulihan tersebut digarisbawahi dari laporan ketenagakerjaan terbaru. Di bulan Juli saja, perusahaan menambah hampir 950,000 pekerja dan tingkat pengangguran turun 5.4%.
Kenaikan Inflasi Lebih Tinggi
Kenaikan inflasi AS pun menjadi sorotan para pembuat kebijakan di bank sentral AS tersebut. Sebagian dari mereka memberikan penilaian bahwa kenaikan inflasi saat ini lebih cepat daripada antisipasi bank sentral tersebut. Contohnya saja, pada bulan Maret 2021, The Fed yakin bahwa inflasi PCE akan naik 2.4%, dan inflasi inti akan naik 2.2%.
Ternyata, data inflasi pada bulan Juli menunjukkan kenaikan 4.2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan inflasi inti AS naik 3.6%. Namun demikian, Powell masih pada pandangan bahwa lonjakan inflasi ini bersifat “sementara,” dan dia melakukannya lagi dalam pidatonya kemarin.
Evaluasi Wacana Tapering Di Tengah Kenaikan Kasus COVID Delta
Persoalan tapering ini menjadi poin yang paling ditunggu oleh pasar. Dalam pidatonya, Powell menjelaskan bahwa dirinya dan The Fed akan melanjutkan diskusi mengenai kesesuaian pengurangan pembelian obligasi. Akan tetapi, momen tersebut bersamaan dengan meningkatknya kasus penyebaran COVID Delta, sehingga evaluasi wacana kebijakan mungkin harus dilakukan. Selain itu, Powell juga menekankan bahwa tapering pembelian obligasi tak aka diikuti dengan kenakan suku bunga dalam waktu dekat.