Reksa dana pendapatan tetap sering dipandang sebelah mata oleh investor pemula. Kenaikannya tak setinggi reksa dana saham atau campuran, sedangkan keamanannya tak sebaik reksa dana pasar uang. Padahal, ada banyak reksa dana pendapatan tetap yang dapat menghasilkan cuan melimpah dan menyaingi produk investasi lainnya.
Reksa dana pendapatan tetap adalah produk reksa dana yang terutama mengalokasikan dana terhimpun ke dalam Surat Berharga Negara dan berbagai jenis surat utang (obligasi) lainnya. Melalui alokasi dana tersebut, reksa dana akan memperoleh pendapatan tetap berupa kupon obligasi. Semakin banyak pendapatan kupon yang terhimpun, semakin bertumbuh pula kinerja reksa dana.
Sepuluh produk reksa dana pendapatan tetap berikut ini berhasil membukukan kinerja year-to-date (YTD) terbaik per akhir September 2023:
- Bahana Prime Income Fund – 8,09%
- Manulife Dana Tetap Utama – 7,86%
- Principal Bond – 6,65%
- Danareksa Melati Pendapatan Tetap Multi Plus – 6,24%
- Mandiri Obligasi Utama – 5,98%
- Star Fixed Income 3 – 5,78%
- Sequis Pendapatan Tetap – 5,73%
- Star Stable Income Fund – 5,62%
- Insight Infra Development – 5,56%
- BNI AM Ardhani Pendapatan Tetap Syariah – 5,55%
Mengingat suku bunga deposito bank konvensional saat ini masih berkisar antara 3% sampai 4%, pertumbuhan reksa dana pendapatan tetap terbukti lebih meyakinkan. Sangat menarik, bukan!?
Reksa dana pendapatan tetap merupakan pilihan yang tepat bagi investasi berjangka menengah, atau antara 2-5 tahun. Investor dapat memanfaatkannya untuk menyimpan dana cadangan investasi saham, tabungan jalan-jalan ke luar negeri, tabungan pesta pernikahan, maupun tujuan-tujuan lain.
Risiko terbesar bagi reksa dana pendapatan saat ini adalah kenaikan suku bunga acuan bank sentral. Semakin tinggi suku bunga, semakin rendah harga obligasi. Kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi juga dapat mengancam keberlangsungan perusahaan-perusahaan perilis obligasi. Apabila beban bunga terlalu besar, perusahaan yang kurang kompeten bakal terancam mengalami kesulitan keuangan dan tidak mampu membayar kupon obligasi tepat waktu.
Kita dapat mengurangi risiko investasi dengan memilih reksa dana pendapatan tetap yang berbasis pada obligasi pemerintah dan korporasi unggulan saja. Pantau lembar fakta reksa dana (fund fact sheet) untuk memastikan manajer investasi tidak mengalokasikan dana ke dalam obligasi yang berisiko tinggi.
Tagged With : Investasi Obligasi • reksadana