Kekayaan alam Indonesia amat melimpah ruah, mulai dari hasil pertanian hingga hasil tambang. Sewajarnya, situasi ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain penting dalam perdagangan internasional. Kekayaan alam itu juga termasuk modal bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Setiap komoditas yang diekspor ke luar negeri dapat menambah pundi-pundi negara, sekaligus meningkatkan kesejahteraan orang-orang yang terlibat dalam rantai produksi dan distribusinya. Namun, apa sajakah yang termasuk komoditas ekspor unggulan Indonesia? Berikut ini 10 komoditas penyumbang kas negara yang wajib kamu tahu, beserta kisaran persentase pangsa pasar Indonesia dibandingkan total produksi atau cadangan dunia.
- Batu bara (6,3%) – Indonesia menempati urutan kelima dalam daftar negara produsen batu bara terbesar di dunia setelah China, India, AS, dan Australia.
- Coalbed Methane (6,0%) – Indonesia memiliki salah satu cadangan CBM terbesar di dunia, tetapi perkembangan industrinya masih tertinggal.
- Kakao (12,2%) – Indonesia merupakan produsen kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana.
- Kopi (7,1%) – Data tahun 2020 menunjukkan Indonesia berada pada peringkat keempat terbesar dalam produksi kopi; hanya sejengkal di belakang Brazil, Vietnam, dan Kolombia.
- Energi Panas Bumi (40,0%) – Indonesia menempati urutan kedua dalam daftar negara produsen energi panas bumi terbesar di dunia setelah Amerika Serikat.
- Emas (3,5%) – Banyak orang yang membangga-banggakan keberadaan tambang emas di Indonesia. Tapi, kita sebenarnya menempati posisi paling buncit dalam daftar 10 negara produsen emas terbesar di dunia.
- Minyak Sawit (51,7%) – Sebelum Presiden Jokowi mengumumkan moratorium ekspor CPO, Indonesia merupakan produsen dan eksportir minyak sawit paling top di dunia.
- Beras (9,5%) – Indonesia memang banyak mengimpor beras guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun, Indonesia sebenarnya berstatus sebagai negara produsen beras terbesar ketiga di dunia setelah China dan India.
- Karet Alam (26,7%) – Thailand menempati peringkat pertama dalam hal produksi karet alam, sedangkan Indonesia berada pada urutan kedua.
- Teh (2,6%) – Budaya minum teh di Indonesia tak sepopuler kopi. Namun, Indonesia menempati posisi keenam dalam daftar produksi teh terbesar. Nomor satunya diduduki oleh China, kemudian diikuti India, Kenya, Sri Lanka, dan Turki.
Masih banyak produk dalam negeri lain yang berpotensi menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia di masa depan. Akan tetapi, kita acap kali kekurangan sumber daya manusia maupun teknologi untuk mengolahnya hingga mencapai standar yang sesuai dengan permintaan calon konsumen mancanegara. Ini merupakan PR yang membutuhkan kerja sama seluruh warga Indonesia untuk menyelesaikannya, khususnya dengan cara menekuni bisnis pada sisi produksi maupun distribusi komoditas-komoditas tersebut.
Tagged With : analisa fundamental • komoditas